beritajombang.com – Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNIPDU) Jombang kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya dan membina atlet muda melalui Kejuaraan Pencak Silat Piala Rektor. Turnamen yang berlangsung dari 27 hingga 29 Januari 2025 di Gedung Gelora Abi As’ad UNIPDU ini diikuti oleh 477 pesilat dari berbagai perguruan ternama, seperti PSHT, Pagar Nusa, PSCP, dan Perisai Diri.
Acara pembukaan yang berlangsung meriah pada Sabtu siang pukul 11.52 WIB ini dihadiri oleh ratusan peserta dan tokoh penting, termasuk Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNIPDU Dr. Mujianto Solichin, M.Pd.I, Ketua IPSI Jombang Budi Setiawan, Ketua KONI Jombang Sumarsono, serta Ketua Umum PSHT Cabang Jombang Subiyantoro dan H. Rohmatul Akbar Rifa’ i (Gus Bang) Pengasuh Ar- Risalah Ponpes Darul Ulum Rejoso Peterongan sekaligus Kabid Kerohanian PSHT Cabang Jombang
Ajang Bergengsi Menuju Kejuaraan Tingkat Jawa Timur
Kejuaraan ini tidak sekadar menjadi arena kompetisi, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam menjaring bibit unggul yang akan berlaga di tingkat Jawa Timur pada Februari mendatang. Ketua KONI Jombang, Sumarsono, mengapresiasi peran UNIPDU dalam mendukung olahraga pencak silat dan berharap ajang ini dapat melahirkan atlet-atlet berprestasi.
“Kejuaraan ini menjadi langkah awal bagi atlet muda untuk mengasah kemampuan mereka dan bersaing di tingkat lebih tinggi. Kami harap mereka bisa membawa nama baik Jombang di kancah provinsi dan nasional,” ujar Sumarsono.
Semangat Sportivitas dan Persaudaraan
Dalam sambutannya, KH. Rohmatul Akbar Rifa’i, S.T., menekankan pentingnya menjaga sportivitas dan persaudaraan selama kejuaraan berlangsung.
“Pertandingan hanya terjadi di dalam arena, di luar kita semua adalah saudara. Jangan sampai ada perselisihan. Yang menang jangan sombong, yang kalah harus legowo. Ini adalah bagian dari fastabiqul khoirot, berlomba dalam kebaikan,” pesan beliau.
Wakil Rektor UNIPDU, Dr. Mujianto Solichin, M.Pd.I, juga menyampaikan harapannya agar kejuaraan ini bisa menjadi agenda tahunan yang terus berkembang. “Ini bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga bagian dari pelestarian budaya Indonesia. Kami berharap kejuaraan ini bisa terus dilaksanakan di tahun-tahun mendatang,” katanya.
Tanda Dimulainya Pertandingan
Sebagai simbol dimulainya kejuaraan, Dr. Mujianto Solichin, M.Pd.I, memukul gong yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari para peserta dan tamu undangan. Acara pun ditutup dengan sesi foto bersama, menandai awal dari persaingan sengit namun penuh persaudaraan.
Dengan semangat dan antusiasme yang tinggi, para pesilat kini siap menunjukkan kemampuan terbaik mereka.
