Bersama KemenPU dan Wali Kota Surabaya Eri, Wagub Emil Bahas Rencana Pembangunan Infrastruktur di Surabaya

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menghadiri rapat terbatas bersama Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Roy Rizali Anwar di Kantor Dirjen Marga Bina Marga Kementerian PU, Jalan Pattimura Jakarta Selatan, Kamis (15/5) pagi. 

Didampingi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur Mohammad Yasin, Emil membicarakan tentang rencana pembangunan infrastruktur dan beberapa program strategis di Kota Pahlawan Surabaya. 

Secara khusus, Emil menyampaikan posisi Surabaya sebagai salah satu kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur berupa jalan, tol, maupun _flyover_ menjadi hal yang penting.

“Surabaya ini kota metropolis terbesar kedua di Indonesia dan di Asia (setelah Jabodetabek), hari ini bersama Dirjen PU Bina Marga kami membahas berbagai hal terkait pembangunan infrastruktur bersama Walikota Surabaya,” ucap Emil.

“Tentu dengan pertarungan anggaran yang cukup ketat di tengah kontraksi ekonomi, pembangunan infrastruktur menjadi salah satu cara memperkuat ekonomi,” lanjutnya. 

Ini tidak lain, tambah Emil, juga ditunjang peran Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara yang secara geografis menjadikan Jatim sebagai _hub_ atau  penghubung bagian Indonesia Timur ke Barat maupun sebaliknya. 

Tercatat, ada sebanyak 20 Provinsi Indonesia Timur yang hampir 80 persen logistiknya disuplai Jatim dan ada 34 jalur tol laut, 19 diantaranya berpusat di Pelabuhan Tanjung perak Surabaya. 

"Ini adalah kekuatan luar biasa. Betapa pentingnya menjaga Jatim sebagai _center of gravity_ dan episentrum dari berbagai perkembangan di Indonesia ditentukan Jatim,” imbuhnya. 

“Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya ini berperan sangat penting untuk hilir mudik pengiriman logistik Jawa Timur. Prioritasnya ketahanan pangan dalam konsep logistik pangan, Tanjung Perak ini mengirim _supply_ logistik makanan bahkan sampai ke Banjarmasin, Balikpapan dst,” tuturnya. 

Maka, salah satu usulan Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya yang dibahas adalah proyek pembangunan _flyover_ di Taman Pelangi. 

“Taman Pelangi ini ada di jantung kota, setiap harinya selalu ada kepadatan lalu lintas didaerah tersebut” jelasnya.

“Beberapa aspek tentu kami kaji lebih mendalam seperti dari segi keamanan, sisi anggaran. Harapannya pembangunan _flyover_ bisa mengatasi kemacetan dan mengurai kepadatan,” ungkapnya. 

Untuk itu, imbuh Emil, pihaknya bersama Kementerian Pekerjaan Umum siap mengerucutkan _action plan_ dan mendukung teknisnya. 

“Bismillah kita ikhtiarkan program strategis ini agar aktivitas dan mobilitas masyarakat semakin lancar sehingga biaya logistik semakin murah dan efisien, dan akhirnya perekonomian di Surabaya dan Jatim semakin berkembang dan maju,” harapnya. 

“Walaupun ini masih awal, tapi sebagai permulaan yang baik kita harus meyakini dan optimis pembangunan infrastruktur flyover bisa memberikan kemudahan bagi pergerakan orang maupun barang bisa semakin lancar,” tutupnya.

Senada dengan Wagub Emil, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyambut baik hadirnya flyover di Taman Pelangi Surabaya. Ia berharap pembangunan flyover strategis di jantung kota Surabaya ini bisa mempercepat perjalanan dan produktivitas masyarakat. 

“Flyover Taman Pelangi ini cukup urgent karena bisa mengurai kemacetan sekaligus meningkatkan aksesibilitas perekonomian. Maka selanjutnya kita targetkan supaya proyek bisa segera direalisasikan,” katanya.