Jelang Pengukuhan, Pengurus PWI Pusat Periode 2025–2030 Gelar Konsolidasi dan Orientasi di Solo

SURAKARTA, 4 OKTOBER 2025 – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menggelar orientasi pengurus periode 2025–2030 di Kota Solo sebagai bagian dari persiapan menjelang pengukuhan resmi yang dijadwalkan berlangsung di Monumen Pers Nasional Surakarta. Orientasi ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum terpilih, Akhmad Munir atau Cak Munir, yang sebelumnya dua periode memimpin PWI Jawa Timur. 

Dalam kegiatan orientasi, jajaran pengurus baru mendapat pembekalan terkait visi, misi, dan agenda strategis PWI lima tahun ke depan, termasuk penguatan kompetensi wartawan, penegakan kode etik jurnalistik, serta langkah menghadapi tantangan disinformasi di era digital. 

Orientasi juga menjadi sarana konsolidasi dan mempererat solidaritas antar pengurus, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Berdasarkan Surat Keputusan PWI Pusat Nomor: 001/FKP/PWI-P/IX/2025 yang ditetapkan di Jakarta pada 15 September 2025, kepengurusan baru telah resmi dikukuhkan untuk masa bakti hingga 30 Agustus 2030. 

SK tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum Akhmad Munir dan Sekretaris Jenderal Zulmansyah Sekedang, dengan susunan lengkap meliputi Dewan Penasihat, Dewan Kehormatan, Dewan Pakar, Pengurus Harian, Komisi, Departemen, hingga Direktorat Program. 

Menariknya, sejumlah jurnalis senior asal Jawa Timur turut masuk dalam jajaran pengurus pusat periode ini dan menempati posisi strategis. Mereka adalah Joko Tetuko Abdul Latif sebagai Wakil Ketua Bidang Organisasi, Dhimam Abror sebagai Ketua Dewan Pakar, Erwin Muhammad sebagai Wakil Ketua II Komisi Wartawan Olahraga, Imawan Mashuri sebagai Anggota Dewan Penasihat, Supardi Jardy sebagai Wakil Direktur Anti Kekerasan Wartawan, dan Eko Pamuji sebagai Wakil Direktur Uji Kompetensi Wartawan.

Kehadiran figur-figur asal Jawa Timur dalam susunan pengurus pusat ini memperlihatkan kontribusi signifikan daerah tersebut terhadap dinamika pers nasional. Dengan pengalaman panjang mereka, diharapkan mampu memperkuat kelembagaan, melindungi wartawan dari kekerasan, hingga memastikan profesionalitas melalui uji kompetensi. 

Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir menegaskan bahwa orientasi bukan sekadar acara seremonial, melainkan momentum penting untuk menyatukan langkah dan menguatkan tekad bersama. 

“Pengurus baru harus memiliki komitmen yang sama dalam menjaga marwah organisasi, mengembangkan kompetensi, dan memperkuat peran PWI sebagai tiang demokrasi di tengah dinamika media,” ujarnya.

Sekretaris Jenderal PWI Pusat Zulmansyah Sekedang menambahkan bahwa orientasi ini menjadi fondasi kerja kolektif yang harus terus dijaga. 

“Kita butuh konsolidasi solid agar PWI semakin relevan di era disrupsi digital, sekaligus mampu menjawab harapan masyarakat akan pers yang independen, profesional, dan berintegritas,” tegasnya. Orientasi di Solo sekaligus mengingatkan pada nilai historis Monumen Pers Nasional sebagai saksi perjalanan panjang pers Indonesia. 

Pengukuhan pengurus PWI Pusat periode 2025–2030 pada 4 Oktober hari ini diharapkan menjadi momentum strategis konsolidasi organisasi, meneguhkan peran PWI dalam menjaga kebebasan pers dan demokrasi bangsa.