Festival Mangrove Jatim Ke-9, Gubernur Khofifah Apresiasi Kolaborasi Lintas Sektor Jaga Lingkungan Pacitan

PACITAN, 23 DESEMBER 2025 – Bertepatan dengan peringatan Hari Ibu, Festival Mangrove Jawa Timur ke-9 menjadi momentum bagi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk menyerukan ajakan merawat, menjaga, dan menyapa Ibu Pertiwi melalui gerakan pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.

Ajakan tersebut disampaikan Gubernur Khofifah saat menghadiri Festival Mangrove Jatim ke-9 yang digelar di Pendopo Kabupaten Pacitan, Senin (22/12). 

Menurut Gubernur Khofifah, menjaga bumi sebagai Ibu Pertiwi merupakan bentuk tanggung jawab bersama demi keberlanjutan kehidupan generasi mendatang.

"Kita ingin mendedikasikan hari Ibu kali  ini kepada Ibu Pertiwi. Tempat kita mengambil air, oksigen serta mendapat kehidupan yang layak dan sehat. Ibu pertiwi harus  dikasihi, dirawat dan disapa," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah bersama musisi Akhadi Wira Satriaji atau Kaka Slank menyerukan ajakan kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan, salah satunya melalui penanaman mangrove.

"Kita berharap bahwa Festival Mangrove ini akan menguatkan ekosistem alam kita, daya dukung alam dan lingkungan kita," tegas Khofifah. 

Khofifah menegaskan bahwa Festival Mangrove bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan gerakan kolektif untuk meneguhkan komitmen bersama dalam melindungi ekosistem mangrove. Selain itu, kegiatan ini juga mendorong pengelolaan mangrove dari hulu hingga hilir agar memberikan manfaat ekologis, sosial, dan ekonomi bagi masyarakat.

"Banyak hal yang bisa dilakukan untuk memberseiringi. Seperti dengan penanaman mangrove hingga bersih-bersih sampah. Apa yang kita tanam dan apa yang dijaga," tuturnya. 

Ia juga mengingatkan bahwa Festival Mangrove menjadi bagian dari gerakan Sedekah Oksigen sebagai amal jariyah yang manfaatnya dapat dirasakan lintas generasi.

"Kita ingin ingatkan bahwa ini melalui Festival Mangrove kita juga melakukan Sedekah Oksigen. Semoga bisa menjadi ladang Amal Jariyah bagi kita semua," imbuhnya.

Yang juga berbeda dengan pelaksanaan Festival Mangrove ke-9 kali ini adalah dilakukannya Mangrove Harmony Ride. Dimana, Gubernur Khofifah mengendarai Sepeda Motor Listrik bersama Kaka Slank, Bupati Pacitan serta jajaran Forkopimda Pacitan, dari Pendopo menuju, Museum SBY-ANI lalu ke titik Penanaman Mangrove di Watu Mejo Mangrove Park. 

"Ini tidak hanya menjadi simbol kampanye gaya hidup rendah karbon dan penggunaan kendaraan ramah lingkungan, tetapi juga menyampaikan pesan kuat bahwa transisi menuju pembangunan rendah emisi membutuhkan keteladanan dan partisipasi seluruh elemen masyarakat," tutur Khofifah. 

Dalam pelaksanaan Festival Mangrove ke-9, Gubernur Khofifah menyoroti dukungan lintas sektor yang semakin kuat. Salah satunya dari Yayasan Gajah Sumatera (Yagasu) yang berkomitmen mendukung penyediaan bibit mangrove hingga 20 tahun ke depan. Selain itu, kehadiran layanan kesehatan dari Kodam V/Brawijaya turut memperkuat integrasi Festival Mangrove sebagai ikhtiar menjaga kesehatan masyarakat dan lingkungan secara bersamaan.

Di sisi lain, Festival Mangrove juga dimanfaatkan sebagai momentum untuk memperkuat hilirisasi mangrove. Menurut Khofifah, hilirisasi penting agar masyarakat semakin mencintai mangrove dan memahami nilai tambah ekonominya.

"Kalau luasannya sudah cukup, maka kita lakukan Festival Mangrove agar Hilirisasinya bisa kita maksimalkan," ucapnya. 

Hilirisasi mangrove dilakukan melalui sinergi dengan dunia usaha dan industri agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, termasuk nelayan dan pelaku UMKM. Salah satu contoh hilirisasi adalah pemanfaatan mangrove sebagai pewarna alami batik yang telah masuk dalam katalog merek internasional.

"Hilirisasi mangrove yang salah satunya adalah pewarna untuk batik yang mana sudah masuk katalog pada international brand. Banyak sekali hilirisasi yang dihasilkan oleh UKM, IKM hingga masyarakat tani hutan," katanya. 

Mendukung program Pemprov Jatim, Kaka Slank juga turut memuji kepedulian Gubernur Khofifah terhadap lingkungan. Tidak hanya peduli terhadap masyarakat, tetapi juga kepada alam. 

"Ini paket lengkap. Habluminallah habluminannas nya ada semua. Ibu Gubernur Super Top," pujinya.

Ia bahkan mengaku, telah memulai kebiasaan memberikan bingkisan atau hadiah berupa tanaman hidup kepada keluarga, sahabat atau kerabat. Ini sebagai bentuk kepeduliannya untuk kelestarian alam.

Sementara itu, Sekretaris Ditjen PDAS RH Kementerian Kehutanan RI, Muhammad Zainal Arifin mengapresiasi gelaran Festival Mangrove yang sudah terlaksana hingga sembilan kali. Ia menyebut Jawa Timur sebagai provinsi dengan luas mangrove terbesar di Pulau Jawa yang terus mengalami peningkatan signifikan, lebih dari 20 persen. 

"Di catatan kami mengalami peningkatan lebih dari 5.000 ha dalam empat tahun terakhir. Ini jadi bukti nyata atas komitmen Ibu Gubernur yang terus membangun semangat kolaboratif dalam melestarikan lingkungan," pujinya. 

Apresiasi juga disampaikan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji. Ia menyampaikan terima kasih atas perhatian dan berbagai program yang dibawa Gubernur Khofifah ke Kabupaten Pacitan.

Terkait Festival Mangrove Jatim ke-9, Bupati Indrata menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan pesan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjaga kelestarian hutan di Pacitan.

"Sesuai dengan pesan Pak SBY tolong jaga hutannya, karena itu investasi masa depan. Di Pacitan sendiri tutupan hutannya hampir 70 persen," jelasnya. 

"Dengan segala potensi Pacitan, seperti pantai dan Goa kami yakin potensi-potensi itu akan meningkat ketika ada kunjungannya Ibu Khofifah," pungkasnya. 

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, dilakukan penandatanganan MoU antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Yayasan Gajah Sumatera tentang Pemulihan Ekosistem di Jawa Timur, serta penyerahan Letter of Agreement (LoA) kepada Apolownia yang diwakili CEO Yayasan Gajah Sumatera.

Selain itu, Gubernur Khofifah juga menyerahkan penghargaan kepada kepala daerah dan tokoh masyarakat yang berjasa dan berkomitmen dalam pelestarian lingkungan. Kegiatan ditutup dengan aksi sosial berupa penyaluran zakat produktif kepada 22 ibu pedagang UKM ultra mikro di Kabupaten Pacitan.