Gubernur Khofifah Bangga Atas Prestasi Pendidikan Jatim, Enam Tahun Berturut-turut Juara SNBP Nasional

Pesan Khusus untuk Guru dan Tenaga Kependidikan: Jaga dan Terus Tingkatkan Prestasi Pendidikan di Jatim

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyematkan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya kepada 982 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (13/10).  
 
Penyematan penghargaan ini dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 60/TK/Tahun 2025 tanggal 19 Juli 2025 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya, sebagai bentuk apresiasi atas pengabdian, loyalitas, dan disiplin para ASN dalam menjalankan tugas kenegaraan dan pelayanan publik. 
 
Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur serta menegaskan integritas dan loyalitas sebagai fondasi mewujudkan ‘Jatim Tangguh Terus Bertumbuh’. 
 
Dari total 982 ASN penerima Satyalancana Karya Satya untuk masa pengabdian selama 30 tahun, 20 tahun, dan 10 tahun. Penyematan Satyalancana Karya Satya dibagi dalam beberapa empat sesi yang terdiri dari Sesi 1 sebanyak 211 ASN, Sesi 2 sebanyak 240 ASN, Sesi 3 sebanyak 230 ASN, dan Sesi 4 sebanyak 301 ASN. 

Untuk Sesi 1 sendiri ditujukan bagi ASN yang berada di Perangkat Daerah Pemprov Jatim. Sementara Sesi 2-4 ditujukan untuk ASN yang berada di lingkungan Dinas Pendidikan Jatim. 

Gubernur Khofifah menyampaikan rasa syukurnya atas dedikasi para ASN yang telah memberikan pengabdian terbaiknya kepada masyarakat dan pemerintah. 

Ia menegaskan bahwa Satyalancana Karya Satya bukan sekadar simbol masa kerja, melainkan penghargaan atas integritas, disiplin, dan konsistensi dalam menunaikan tugas sebagai abdi negara dan pelayan publik. 
 
“Saya menyampaikan selamat dan terima kasih kepada 982 ASN penerima Satyalancana Karya Satya. Penghargaan ini adalah bentuk pengakuan negara atas pengabdian panjang, loyalitas, kerja keras, kerja profesional, dan komitmen panjenengan semua,” ujarnya. 
 
“Terima kasih atas dedikasi terbaiknya, dengan beragam prestasi, beragam penghargaan, dan beragam kemajuan. Sekali lagi terima kasih kepada panjenengan semua,” imbuhnya. 

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menekankan bahwa ketangguhan dan integritas ASN sejalan dengan semangat Jatim Tangguh Terus Bertumbuh. 

ASN tak hanya dibutuhkan untuk tangguh dalam kompetensi, tetapi juga dalam akhlak , loyalitas, dan tanggung jawab terhadap masyarakat. Dari ketangguhan itulah kepercayaan publik kepada pemerintah dapat tumbuh. 
 
“Ketangguhan ASN adalah kunci agar Jawa Timur terus bertumbuh. ASN yang tangguh bukan hanya tangguh dalam kompetensi, tapi juga dalam integritas, loyalitas, dan tanggung jawab terhadap rakyat,” ujarnya. 

“Karena dari ketangguhan itulah tumbuh kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Mari kita wujudkan  tangguh dan tumbuh bersama,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah memperkenalkan filosofi “JATIM BISA”, yang menjadi semangat kolaboratif seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat Jawa Timur. 

Filosofi ini merupakan akronim dari Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif (BISA), yang mencerminkan karakter utama ASN dalam bekerja dan melayani masyarakat. 
 
“Filosofi JATIM BISA ini adalah spirit kebersamaan kita. ASN Jatim harus Berdaya dalam menghadapi tantangan, Inklusif dalam melibatkan seluruh elemen masyarakat, Sinergis dalam membangun kolaborasi lintas sektor dan wilayah, serta Adaptif dalam menyesuaikan diri terhadap dinamika zaman dan kebutuhan publik. Jika nilai-nilai ini hidup di setiap ASN, maka semangat ‘Jatim Tangguh Terus Bertumbuh’ akan menjadi nyata,” ungkapnya. 
 
Gubernur Khofifah berpesan agar penghargaan ini menjadi pengingat moral dan amanah pengabdian, bukan sekadar tanda formalitas. ASN diminta menampilkan keteladanan dalam etika, disiplin, dan kinerja di setiap pelaksanaan tugas.
 
“Tanda kehormatan ini harus dimaknai sebagai pengingat untuk menjaga martabat profesi, menegakkan kedisiplinan, dan menampilkan keteladanan di setiap langkah pengabdian. Integritas adalah modal utama dalam pelayanan publik,” tegasnya. 
 
Ia menutup sambutannya dengan ajakan agar ASN Jawa Timur terus memperkuat kolaborasi, inovasi, dan profesionalisme di semua lini birokrasi, demi mempercepat kemajuan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Mari terus jaga semangat pengabdian tanpa pamrih, bekerja dengan tulus dan profesional. Jadikan integritas dan loyalitas sebagai semangat bersama dalam membangun Jawa Timur yang tangguh dan terus bertumbuh,” kata Gubernur Khofifah.

Selain itu, Gubernur Khofifah mengajak seluruh guru dan kepala sekolah penerima Satyalancana Karya Satya untuk terus mempertahankan berbagai prestasi pendidikan yang telah berhasil diraih oleh para siswa siswi Jawa Timur.

“Kita patut berbangga karena lulusan SMA/SMK Jawa Timur berhasil meraih peringkat pertama nasional yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tanpa tes melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) selama enam tahun berturut-turut, sejak tahun 2020 hingga 2025. Sungguh ini prestasi membanggakan, tidak hanya bagi sekolah, tetapi juga bagi Jawa Timur,” ungkapnya.

Tak hanya itu, dalam ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Nasional Pendidikan Menengah (Dikmen) XXXIII Tahun 2025, Kontingen Jawa Timur kembali mencatatkan diri sebagai juara umum untuk ketiga kalinya.

“Prestasi ini adalah hasil dari ikhtiar, doa, dan semangat luar biasa para guru. Kerja keras para guru dan tenaga kependidikan menghasilkan prestasi yang membanggakan bagi Jawa Timur,” terangnya.

Gubernur Khofifah berpesan kepada para guru untuk dapat mempertahankan berbagai prestasi yang berhasil diraih pada ajang tingkat nasional maupun internasional. 

Menurutnya, berbagai prestasi yang berhasil diraih oleh siswa-siswi Jatim di tingkat nasional dan internasional tak lepas dari peran besar para guru guru sehingga menjadi resonansi positif di mata dunia. Keberhasilan berbagai prestasi pendidikan, menurut Gubernur Khofifah tak lepas dari komunikasi ataupun sistem pengajaran yang tepat. 

Lebih dari itu, Dinas Pendidikan juga telah memberikan pendampingan, pelatihan demi mendaptkan hasil terbaik. 

"Bekerja saling Nyekrup atau terhubung antara Guru dan Murid inilah ciri khas Jawa Timur sehingga berbagai kompetisi bisa diraih," jelasnya. 

"Prestasi yang berhasil diraih inilah yang menjadi magnet, resonansi, sekaligus kebanggaan bagi dunia pendidikan di Jawa Timur,” pungkasnya.

"Yang jadi penggerak adalah panjenengan sebagai guru. Saya berterimakasih atas pengabdian dan kerja keras yang dilakukan selama ini. Tapi saya juga minta untuk dijaga kemuliaan profesi guru ini karena panjenengan yang menyiapkan generasi emas kita," pesan Gubernur Khofifah.